Senin, 26 September 2016

Deteksi Dini Tumbuh Kembang Peserta Didik.html

DDTK Peserta Didik

Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Peserta Didik


Pengertian Deteksi Dini


Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada peserta didik usia dini.


Tujuan Deteksi Dini


Hasil deteksi dini tumbuh kembang peserta didik bertujuan sebagai dasar untuk memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Deteksi Pertumbuhan meliputi :
  1. Menimbang berat badan peserta didik setiap bulan untuk melihat pertumbuhan berat badan.
  2. Mengukur tinggi/panjang badan peserta didik setiap bulan untuk melihat pertumbuhan tinggi/panjang badan.
  3. Mengukur besar lingkar kepala peserta didik setiap bulan untuk melihat pertumbuhan lingkar kepala.
  4. Memeriksa bagian kepala (rambut, mata, telinga, hidung, mulut, gigi), kulit, kuku, tangan dan kaki di laksanakan minimal seminggu 1 (satu) kali untuk melihat kebersihan dan kesehatan.

Deteksi Perkembangan Dini Meliputi


1. Sosial emosional dan kemandirian


Deteksi dini ini berhubungan dengan kemampuan bersosialisasi dan pengendalian emosi serta kemampuan mandiri peserta didik.
Hambatan mungkin terjadi misalnya ketika peserta didik:
  • Kurang konsentrasi/pemusatan perhatian
  • Sulit berinteraksi dengan orang lain
  • Mudah menangis/cengeng
  • Sering marah jika keinginannya tidak dituruti.

2. Bahasa


Deteksi dini ini dilakukan untuk melihat hambatan yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan membedakan suara yang bermakna dan tidak bermakna (bahasa reseptif), bicara (bahasa ekspresif), komunikasi (pragmatik).

A. Fisik (motorik kasar dan halus)
  • Motorik kasar
    Deteksi dini pada motorik kasar dilakukan untuk melihat hambatan yang berhubungan dengan keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot besar.
  • Motorik halus
    Deteksi dini pada motorik halus dilakukan untuk melihat hambatan yang melibatkan gerakan bagian tubuh tertentu yang memerlukan koordinasi yang cermat antara otot-otot kecil/halus dan mata serta tangan.
B. Kognitif

Deteksi dini pada aspek kognitif dilakukan untuk melihat hambatan yang berhubungan dengan aspek kematangan proses berpikir. Perkembangan kognitif pada peserta didik, terutama yang masih berusia kurang dari 2 tahun, Tingkat capaian perkembangannya berhubungan dengan alat indra penglihatan, perabaan, penciuman, dan pendengaran.

Namun, yang akan dibahas hanyalah indera penglihatan dan pendengaran saja.

1.Deteksi dini pada penglihatan dilakukan untuk melihat hambatan yang berhubungan dengan :
  • melihat persamaan dan perbedaan
  • bentuk
  • warna
  • benda
2.Deteksi dini pada pendengaran dilakukan untuk melihat masalah yang berhubungan dengan:
  • pengamatan melalui indera pendengaran yang merupakan keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan persamaan suara
  • keterampilan untuk mampu mengingat suara-suara atau bunyi.

Langkah-langkah Deteksi Dini Tumbuh Kembang Peserta Didik


  1. Persiapkan buku DDTK
  2. Persiapkan Kartu DDTK
  3. Tentukan Umur peserta didik
  4. Cantumkan dan lingkari tanggal pemeriksaan di kotak umur peserta didik
  5. Lakukan Pemeriksaan
  6. Jika peserta didik sudah mampu,berikan tanda(Ceklis) pada kotak yang tersedia
  7. Jika peserta didik tidak mampu, lihatlah kemampuan peserta didik satu tingkat dibawah usianya
  8. Hubungkan tanda (Ceklis) menjadi sebuah garis yang saling berhubungan
  9. Hasil pemeriksaan dibahas bersama
  10. Apakah peserta didik perlu distimulasi ?
  11. Apakah peserta didik perlu dirujuk ?
  12. Apakah peserta didik sudah sesuai umur perkembangannya ?
  13. Pencatatan
  14. Catat hal hal yang ditemukan pada saat pemeriksaan:
  15. Sikap
  16. Kondisi peserta didik saat pemeriksaan dll

Tindak Lanjut Hasil Deteksi


  1. Tindak lanjut Oleh Guru
  2. Apabila ditemukan hambatan perkembangan diperlukan kesepahaman orang tua dan guru untuk penanganan lebih lanjut. Jika dirasa perlu guru dapat merekomendasikan kepada orang tua untuk melakukan konsultasi ke ahli yang relevan antara lain kepada staf Puskesmas, terapis, psikolog, atau dokter.
  3. Tindak Lanjut oleh Pusat Rujukan
  4. Berdasarkan hasil kesepakatan orang tua, maka pusat rujukan dapat menindak lanjuti hasil deteksi dini peserta didik sesuai dengan kebutuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar